Jumat, 01 April 2011

WANITA PERTAMA PENGHUNI SURGA

MUTI'AH BIDADARI SURGA...
 
Suatu hari putri Nabi SAW, Fatimah Az Zahra ra bertanya kepada Rasulullah SAW. Siapakah wanita pertama yang memasuki syurga setelah para " ummahatul mukminin " setelah para istri - istri Nabi SAW.. Rasulullah bersabda : Dialah MUTI'AH..

Berhari - hari Fatimah Az Zahra berkeliling kota Madinah untuk mencari tahu keberadaan siapa Muti'ah itu dan dimana wanita yang dikatakan oleh Nabi SAW itu tinggal, Alhamdulillah dari informasi yang didapatkannya Fatimah mengetahui keberadaan tempat tinggal Muti'ah di pinggiran kota Madinah.

Atas ijin suaminya Ali bin Abi Thalib maka Fatimah Az Zahra dengan mengajak Hasan putranya untuk bersilaturahmi ke rumah Muti'ah pada pagi hari.. Sesampainya di rumah Muti'ah maka Fatimah yang sudah tidak sabar segera mengetuk pintu rumah Muti'ah.. dengan mengucapkan salam..

Assalaamu'alaikum ya ahlil bait.. Dari dalam rumah terdengar jawaban seorang wanita.. Wa 'alaikassalaam War. Wab.. Man anti.. Siapakah diluar ?.. lanjutnya bertanya.. Fatimah menjawab.. Saya Fatimah putri Muhammad SAW.. Alhamdulillah.. hari ini rumahku dikunjungi putri Nabi junjungan alam semesta..

Segera Muti'ah membuka sedikit pintu rumahnya.. dan ketika Muti'ah melihat Fatimah membawa putra laki - lakinya yang masih kecil (dalam riwayat masih berumur 5 tahun).. maka Muti'ah kembali menutup pintu rumahnya kembali.. maka terkagetlah Fatimah dan bertanyalah putri Nabi SAW kepada Muti'ah dari balik pintu....

Ada apa gerangan wahai Muti'ah.. kenapa engkau menutup kembali pintu rumahmu.. apakah engkau tidak mengijinkan aku untuk mengunjungi dan bersilaturahmi kepadamu ?.. Muti'ah dari balik pintu dalam rumahnya menjawab.. Wahai putri Nabi.. bukannya aku tidak mau menerimamu di rumahku.. akan tetapi keberadaanmu bersama dengan anak laki - lakimu Hasan yang menurut ajaran Rasulullah tidak membolehkan seorang istri untuk memasukkan laki - laki kerumahnya ketika suaminya tidak ada dirumah dan tanpa ijin suaminya.. Walaupun Hasan anakmu masih kecil tetapi aku belum meminta ijin kepada suamiku dan suamiku saat ini tidak berada dirumah.. kembalilah besok biar aku nanti meminta ijin terlebih dahulu kepada suamiku..

Tersentaklah Fatimah Az Zahra mendengarkan kata - kata wanita mulia ini bahwa argumentasi Muti'ah memang benar seperti yang diajarkan ayahnya Rasulullah SAW.. akhirnya Fatimah pulang dengan hati yang bergejolak.. dan merencanakan akan kembali besok hari..

Pada hari berikutnya ketika Fatimah akan berangkat ke rumah Muti'ah Husein adik Hasan rewel tidak mau ditinggal dan merengek minta ikut ibunya.. yang akhirnya Fatimah mengajak kedua putranya Hasan dan Husein.. dengan berpikir bahwa Muti'ah sudah meminta ijin kepada suaminya atas keberadaannya dengan membawa Hasan sehingga kalau dia membawa Husein sekaligus maka hal itu sudah termasuk ijin yang diberikan kepada Hasan karena Hesein berusia lebih kecil dan adik dari Hasan..

Namun ketika berada didepan rumah Muti'ah maka kejadian pada hari pertama terulang kembali.. Mutiah mengatakan bahwa ijin yang diberikan oleh suaminya hanya untuk Hasan akan tetapi untuk Husein Muti'ah belum meminta ijin suaminya..

Semakin galau hati Fatimah memikirkan begitu mulianya wanita ini menjunjung tinggi ajaran Rasulullah dan begitu tunduk dan tawaddu' kepada suaminya..

Pada hari yang ketiga kembali Fatimah bersama kedua anaknya datang kerumah Muti'ah pada sore hari.. namun kembali Fatimah mendapati kejadian yang mencengangkan dia karena kagum.. Muti'ah didapati sedang berdandan sangat rapi dan menggunakan pakaian terbaik yang dipunyai dengan bau yang harum sehingga Muti'ah terlihat sangat mempesona.. Dalam kondisi seperti itu Muti'ah mengatakan kepada Fatimah bahwa suaminya sebentar lagi akan pulang kerja dan dia sedang bersiap - siap menyambutnya... Subhanallah.. kita merindukan istri yang demikian yaitu ketika suami pulang kerja dia berusaha menyambutnya dengan kondisi sudah mandi.. sudah berdandan.. sudah memakai pakaian yang bagus.. dan siap menyambut kedatangan suami di halaman rumah dengan senyuman terindah penuh kasih dan sayang.. Ya Allah.. jadikanlah istri - istri kami seperti Muti'ah..

Akhirnya Fatimah pulang kembali dengan kekaguman yang tak terperi kepada Muti'ah.. dan pada hari yang ke empat.. Fatimah Az Zahra datang kembali kerumah Muti'ah lebih sore dan berharap bahwa suaminya sudah berada dirumah atau sudah pulang dari kerja.. dan Alhamdulillah memang pada saat Fatimah datang suami Muti'ah baru saja sampai dirumah pulang dari kerja..

Fatimah dan kedua anaknya Hasan dan Husein dipersilahkan masuk oleh Muti'ah dan suaminya kerumahnya.. Fatimah melihat sebuah pemandangan yang jauh lebih mengesankan dibandingan dengan yang didapinya sejak hari pertama.. Muti'ah sudah menyiapkan baju ganti yang bersih untuk suaminya.. sambil menuntun suaminya ke kamar mandi.. Muti'ah terlihat mulai melepaskan baju suaminya dan mereka berdua hilang masuk ke bilik kamar mandi dan yang dilakukan oleh Muti'ah adalah memandikan suaminya.. Subhanallah.. stumma Subhanallah..

Selesai memandikan suaminya.. Fatimah menyaksikan Muti'ah menuntun suaminya menuju ke tempat makan.. dan suaminya sudah disiapkan makanan dan minuman yang dimasaknya seharian.. Sebelum memakan makanan yang sudah disiapkan Muti'ah masuk kedalam rumah dan keluar dengan membawa cambuk sepanjang 2 meter dan diberikan kepada suaminya dengan mengatakan..

Wahai suamiku.. seharian aku telah membuat makanan dan minuman yang ada didepanmu.. sekiranya engkau tidak menyukai.. dan tidak berkenan atas masakan yang aku buat.. maka cambuklah diriku.. MasyaAllah..

Tanpa bertanya apa - apa Fatimah sudah memahami apa yang dikatakan oleh ayahnya Rasulullah SAW ketika bertanya siapa wanita yang pertama masuk syurga setelah para istri Nabi.. Muti'ah..

Fatimah pulang menangis haru dan bahagia karena sudah mendapatkan jawaban bagaimana istri yang SHOLIHAH.. seperti yang ada pada diri MUTI'AH.. yang mendapatkan kehormatan sebagai wanita yang paling dahulu memasuki syurga Allah SWT.

Mudah - mudahan Allah menganugerahkan kepada para suami istri - istri yang senantiasa menyenangkan hati suaminya..

Dan semoga para istri diberikan oleh Allah kemudahan untuk mencontoh perilaku MUTI'AH..
Amin Allahuma Amin

Wallahua'alam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar