Jumat, 01 April 2011

ISLAM ITU..???

Islam adalah agama kasih sayang
Islam adalah agama Allah yang dibawa sebagai risalah oleh Nabi Muhammad SAW. Islam pula yang dijadikan Allah sebagai penyempurna dari agama-agama sebelumnya dengan berkitab sucikan Alqur’an sebagai penyempurna pula dari kitab-kitab sebelumnya

“..pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu..” QS Al Maidah 3

Islam hadir dengan segala kesempurnaannya. Dalam Islam, segala sesuatu telah diatur sedemikian rupa mulai dari hal terkecil hingga hal terbesar. Pun mengatur akhlak umatnya mulai dari bagaimana akhlak dengan Allah, dengan Nabi dan Rasul, Kitab suci, antar manusia, bahkan binatang dan tumbuhan pun tak luput dari aturan bagaimana akhlak dengan mereka.

Lalu bagaimana akhlak seorang muslim terhadap non muslim atau orang-orang kafir?

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka..” QS Muhammad 29

Ya…bersikap lemah lembut kepada sesama muslim, tetapi keras (baca : tegas) terhadap orang-orang kafir. Keras disini dimaksudkan kepada mereka yang telah jelas akan membahayakan kehidupan kaum muslimin.

Mungkin selama ini, kita teramat benci kepada orang-orang kafir yang sudah terlalu sering menjatuhkan dan menghina serta menzalimi kaum muslimin. Entah seperti Amerika dan Zionis serta negara-negara lainnya. Namun, apakah semua orang kafir harus kita perlakukan ekstrim? Sedangkan Islam adalah agama kasih sayang, bukan hanya kepada sesama muslim, tetapi juga non muslim. Segaa sesuatu telah diatur oleh Islam agar melakukannya dengan baik, bahkan untuk membunuh pun diperintahkan agar membunuh dengan cara yang baik

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” QS Al Maidah 8

Mari sejenak belajar dari keteladanan seorang Panglima hebat dan luar biasa bernama Shalahuddin Al Ayyubi saat memimpin kaum muslimin pada Perang Salib.

Pada tahun 1145-1147 berlangsung Perang Salib II. Namun pada peperangan ini tidak terjadi pertempuran berarti karena ekspedisi perang tentara Eropa yang dipimpin oleh Raja Louis VII dari Perancis gagal mencapai Palestina. Mereka tertahan di Iskandariyah lalu kembali
ke negara asalnya.

Perang besar-besaran baru terjadi sekitar empat dasawarsa berikutnya pada Perang Salib III (1187-1191). Pada masa itu, Kekhalifahan Islam terpecah menjadi dua, yaitu Dinasti Fathimiyah di Kairo (bermazhab Syi'ah) dan Dinasti Seljuk yang berpusat di Turki (bermazhab Sunni). Kondisi ini membuat Shalahuddin Al-Ayyubi, panglima perang Dinasti Fathimiyah, merasa prihatin. Menurutnya, Islam harus bersatu untuk melawan Eropa-Kristen yang juga bahu-membahu.

Shalahuddin berhasil menghimpun pasukan yang terdiri atas para pemuda dari berbagai negeri Islam. Pasukan ini kemudian berhasil mengalahkan Pasukan Salib di Hittin (dekat Acre, kini dikuasai Israel) pada 4 Juli 1187. Pasukan Kristen bahkan akhirnya terdesak dan terkurung di Baitul Maqdis.

Shalahuddin meminta agar semua orang Nasrani Latin (Katolik) meninggalkan Baitul Maqdis. Sementara kalangan Nasrani Ortodoks—bukan bagian dari Tentara Salibtetap dibiarkan tinggal dan beribadah dikawasan itu.

Kemenangan tentara Islam yang dipimpin Shalahuddin membuat marah dunia Kristen. Mereka kemudian mengirimkan pasukan gabungan Eropa yang dipimpin Raja Perancis Phillip Augustus, Kaisar Jerman Frederick Barbarossa dan Raja Inggris Richard "Si Hati Singa" (the Lion Heart).

Pada masa ini pertempuran berlangsung sengit. Pada tahun 1194, Richard yang digambarkan sebagai seorang pahlawan dalam sejarah Inggris, memerintahkan untuk menghukum mati 3000 orang Islam, yang kebanyakan di antaranya wanita-wanita dan anak-anak. Tragedi ini berlangsung di Kastil Acre.

Suatu hari, Richard sakit keras. Mendengar kabar itu, Shalahuddin secara sembunyi-sembunyi berusaha mendatanginya. Ia mengendap-endap ke tenda Richard. Begitu tiba, bukannya membunuh, malah dengan ilmu kedokteran yang hebat Shalahudin mengobati Richard hingga akhirnya sembuh.

Richard terkesan dengan kebesaran hati Shalahuddin. Ia pun menawarkan damai dan berjanji akan menarik mundur pasukan Kristen pulang ke Eropa. Mereka pun menandatangani perjanjian damai (1197). Dalam perjanjian itu, Shalahuddin membebaskan orang Kristen untuk
mengunjungi Palestina, asal mereka datang dengan damai dan tidak membawa senjata. Selama delapan abad berikutnya, Palestina berada dibawah kendali kaum Muslimin.


Sekalipun sang Panglima kaum kafir telah banyak membunuh tentara muslimin, hal itu tak lantas membuat Shalahuddin Al Ayyubi dendam dan berbuat nekat pada Panglima itu. Padahal dalam keadaan yang sakit, Shalahuddin tentu sangat mudah untuk membunuhnya. Tapi ternyata tidak! Shalahuddin malah membantu menyembuhkan sakit sang Panglima dengan ilmu kedokteran yang dimilikinya.

"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim" QS. Al Mumtahanah 8-9

Ini hanya sedikit penjelasan singkat, akan lebih banyak lagi hal bagaimana seharusnya akhlak kita sebagai umat muslim kepada manusia. Kita boleh benci, tapi jangan melampaui batas. Karena Rasulullah pun berdakwah dan berjuang untuk Dien ini bukan hanya dengan perang, tapi juga akhlak. Dan akhlak itulah yang membuat orang-orang kafir sebenarnya kagum kepada Islam ini. Maka, semoga kita bisa menempatkan diri kita sebagaimana mestinya kala berhadapan dengan orang-orang kafir ini.

wallahualam bish shawab

Referensi :

1> Alqur'an nur karim
2> http://www.mail-archive.com/daarut-tauhiid@yahoogroups.com/msg02982.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar